Sedemikian indah kehidupan dalam Islam. Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad ini mengajarkan hidup secara teratur, yang semua isi ajaran itu tertuang dalam kitab suci al Qur’an, hadits nabi. Pedoman hidup itu menyangkut berbagai aspek, mulai dari persoalan yang terkait dengan pribadi, keluarga, bermasyarakat dan bahkan sebenarnya, juga terkait dengan bernegara.
Terkait dengan kehidupan pribadi misalnya, seseorang mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, diberikan tauladan oleh rasulullah. Pada saat siang, manusia dianjurkan untuk mecari rizki, sedangkan di malam hari agar digunakan untuk istirakat. Tentu saja pembagian waktu itu berlaku umum, dan diberlakukan secara khusus bagi mereka yang memiliki hajat, misalnya bertugas di waktu malam.
Bangun pagi bagi kaum muslimin, dilakukan sebelum mata hari terbit, karena harus menjalankan sholat subuh. Segera bangun dari tidur, kaum muslimin dianjurkan untuk berdoa’, bersyukur kepada Allah, karena telah dihidupkan kembali. Segera setelah itu, mereka dianjurkan untuk berwudlu untuk menghilangkan hadats kecil, sebagai syarat menjalankan sholat subuh.
Pada saat itu, dari masjid atau musholla dikumandangkan adzan subuh. Sebagai umat Muhammad, mereka dianjurkan datang ke tempat ibadah itu, memenuhi panggilan mulia tersebut. Nabi Muhammad dalam berbagai riwayat tidak pernah melakukan sholat wajib sendirian di rumah, dan bahkan dalam keadaan sakitpun, utusan Allah itu selalu memenuhi panggilan adzan sholat berjama’ah di masjid.
Pada pagi buta itu, kaum muslimin dan muslimat telah bertemu dan berkumpul di tempat suci dan mulia, yaitu di masjid. Dalam keadaan suci, setelah berwudhu, di tempat yang suci pula, mereka menghadap Allah bersama-sama dengan sholat berjama’ah. Sebelum sholat bersama itu dilakukan, setiba di masjid, mereka sholat tahiyatul masjid dan sholat sunnat lainnya, berdoa atas keselamatan sesama kaum muslimin.
Keindahan lainnya pada pertemuan di tempat ibadah itu adalah suara-suara yang dikumandangkan berupa puji-pujian, asma’ Allah yang mulia, bersukur, bertasybih dan takbir. Suara al Qur’an dibaca oleh sementara orang, sambil menunggu dimulainya sholat subuh itu. Semua orang yang hadir di masjid atau musholla, tidak ada niat lain kecuali tunduk dan beribadah kepada Allah.
Suasana seperti itu dilakukan pada setiap hari, kecuali bagi mereka yang sedang berhalangan, misalnya sakit atau sedang dalam musafir. Sholat berjama’ah subuh itu tidak hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, melainkan pada setiap hari secara teratur dan istiqomah. Oleh karena itu, tidak akan ada orang di sekitar masjid yang tidak saling mengenal. Komunitas masjid menjadi sangat kokoh, lantaran diikat oleh tujuan hidup yang sama, perasaan yang sama, dalam ikatan tempat ibadah yang sama. Inilah kehidupan dalam Islam, yang sedemikian indahnya.
Melalui sholat subuh itu, maka orang akan menjadi sehat. Secara jasmani, sejak sebelum terbit fajar mereka sudah harus bangun dari tidur. Badan mereka sudah harus mulai bergerak. Setelah itu pada bagian-bagian tertentu, ----wajah, kedua belah tangan, kepala, dan kaki sudah harus tersentuh dengan air suci dan bersih. Sentuhan air itu tentu menjadikan kulit dan saraf-saraf yang ada di sekitar itu akan normal kembali.
Lebih dari itu, sejak pagi buta itu, bangun dari tidur, kaum muslimin dibiasakan untuk menyebut dan mengucapkan kata atau kalimat-kalimat indah dan mulia, asmaúl husna, doa, dan salam atas sesama. Sesama manusia tidak dibolehkan saling berebut, apalagi saling menjatuhkan. Mereka dianjurkan untuk saling menebar kasih sayang, saling mencintai antar sesama sebagaimana mencintai dirinya sendiri, tolong menolong dan memperkukuh. Semua itu tentu akan berpengaruh pada pikiran dan jiwa yang bersangkutan, menjadi sehat.
Islam menjadi sebuah gambaran tentang kehidupan yang indah. Baik mereka yang berposisi sebagai pejabat tinggi, pengusaha, politikus, rakyat dengan berbagai tingkat ekonomi dan status sosialnya, semua dipandang secara sama. Perbedaan itu dihimpun dalam masjid, dengan niat yang sama, kata atau kalimat sama, gerakan yang sama. Itulah kehidupan kaum muslimin di pagi itu, yang kiranya memang berbeda dari komunitas lainnya. Semua itu dijalankan secara teratur dan istiqomah untuk membuahkan kehidupan yang terbaik. Wallahu a’lam.
Kamis, 29 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar